Jurusan Hukum – Bingung memilih jurusan yang tepat? Anda yang mengalaminya bisa menimbang beberapa potensi jurusan, sesuai minat dan juga memiliki prospek karir yang cerah. Sebagai rekomendasi, Anda bisa mempertimbangkan jurusan hukum, yang akan membantu Anda menjadi hakim, jaksa, pengacara, dan sebagainya. Berikut informasi terkait jurusan yang satu ini,

Definisi Departemen Hukum

Jurusan hukum adalah jurusan atau program studi yang mempelajari sistem hukum yang berlaku atau diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan kegiatan bisnis.

Melalui jurusan hukum, kamu bisa mempelajari ilmu hukum yang membahas tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata negara, dan juga hukum dagang.

Selain itu, ruang lingkup kajian hukum juga semakin luas dan kompleks jika menyangkut materi hukum internasional. Sehingga undang-undang ini akan mengikat hubungan antara dua negara atau lebih pada saat menjalin kerjasama atau pada saat timbul permasalahan terkait dengan pelanggaran hukum.

Baca juga: 5 Daftar Prospek Kerja Lulusan Ilmu Politik

Ilmu hukum secara umum mengatur bagaimana manusia bertindak dan juga berperilaku dalam masyarakat. Maka undang-undang ini memberikan batasan yang akan menjadi payung atau pelindung bagi siapa saja yang membutuhkannya. Misalnya, untuk mendapatkan rasa hormat dari orang-orang di sekitar Anda, tanpa memandang status sosial dan pekerjaan.

Prospek Kerja Departemen Hukum

Lulus dari hukum, Anda dapat menemukan banyak profesi yang menarik. Karena hukum dikenal sebagai jurusan kuliah yang memiliki prospek kerja yang luas dan cerah. Berikut beberapa pilihan profesi yang cocok untuk lulusan hukum:

1. Notaris

Pernahkah Anda berhasil mengalihkan nama aset berupa rumah atau tanah? Proses pengurusan dilakukan dengan bantuan seorang notaris, dan notaris itu sendiri adalah seorang sarjana hukum. Jadi setelah lulus Anda bisa membuka jasa notaris.

Notaris sendiri merupakan pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik. Jadi dia bertanggung jawab membuat dokumen-dokumen penting seperti akta tanah, akta pendirian perusahaan, akta perjanjian yayasan, dan lain-lain.

2. Konsultan Hukum

Profesi pertama yang bisa Anda tekuni setelah lulus adalah menjadi konsultan hukum. Yakni dengan bekerja di sebuah lembaga konsultan yang membantu berbagai individu dan perusahaan untuk berkembang.

Pengetahuan Anda tentang pasal-pasal hukum, sejarah hukum, dan pembentukan negara hukum di Indonesia. Mungkin bermanfaat bagi perusahaan tertentu untuk mengelola proses ekspansi untuk mematuhi undang-undang yang berlaku.

3. Staf SDM

Lulusan hukum juga bisa mengisi posisi sebagai staf HRD di semua area perusahaan. Lulusan hukum dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengatur hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan, yang tentunya harus sesuai dengan peraturan pemerintah dan Disnaker. Oleh karena itu, perusahaan di bidang apapun tentunya akan mengikutsertakan lulusan hukum sebagai staf HRD selain lulusan psikologi.

4. Staf Hukum

Anda yang berminat bekerja di perusahaan swasta dan juga di startup bisa mengisi posisi sebagai staf legal. Perusahaan akan membutuhkan keahlian staf hukum dalam menangani dokumen perjanjian kerja, dokumen aset, kontrak, dan sebagainya. Kandidat potensial untuk mengisi posisi staf hukum sendiri adalah sarjana hukum.

5. Diplomat

Ingin mencoba karir di luar negeri? Setelah lulus dari sekolah hukum, Anda dapat mencoba menjadi seorang diplomat. Diplomat tidak hanya diisi lulusan hukum internasional, tetapi juga dari ilmu hukum.

Apalagi bagi Anda yang berkonsentrasi pada hukum internasional, Anda bisa dengan mudah menjadi seorang diplomat. Diplomat sendiri akan menjadi perwakilan negara dan tinggal di negara lain, sehingga memberikan pekerjaan dengan pengalaman yang menyenangkan dan gaji yang tinggi.

6. Hakim atau Penuntut Umum

Mahasiswa hukum tentunya sangat familiar dengan profesi hakim dan jaksa, profesi yang biasa ditekuni oleh para alumni. Tugas hakim adalah mengadili, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan suatu perkara di pengadilan.

Sedangkan tugas kejaksaan adalah mengajukan tuntutan atau dakwaan dari terdakwa di pengadilan. Seorang jaksa kemudian akan berdebat dengan pengacara terdakwa atau pengacara pembela.